Gempa Baru 7,5 SR Guncang Tenggara Turki dan 7,8 SR di Wilayah Tengah
ANKARA - Otoritas darurat AFAP Turki dan Layanan Geologi Amerika Serikat melaporkan gempa baru berkekuatan 7,5 Skala Richter (SR) di tenggara Turki. Gempa dangkal terjadi pada pukul 13:24 (1024 GMT) empat kilometer selatan-tenggara kota Ekinozu. Sementara itu, gempa baru berkekuatan 7,8 skala Richter tercatat di bagian tengah Turki, menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) pada Senin (6/2/2023). “Gempa tersebut tercatat pada pukul 10:24 GMT, 59 kilometer timur laut kota Kahramanmaras, dengan kedalaman sekitar 10 kilometer,” papar laporan EMSC.
Menurut seorang koresponden Sputnik, getaran gempa kembali terasa di Ankara dan sekitarnya. Sejumlah gempa susulan juga terus terasa di seluruh wilayah Turki dan Suriah. Gempa-gempa susulan itu membuat gedung-gedung yang rusak menjadi semakin hancur.
Erdogan: Ini Bencana Terburuk Sejak Gempa Erzincan 1939
Turki telah mengalami "bencana terbesar" dalam satu abad terakhir, setelah gempa Erzincan 1939. Hal itu diungkapkan Presiden Recep Tayyip Erdogan, setelah gempa kuat melanda provinsi selatan Turki pada Senin (6/2/2023) pagi. "Malam ini pukul 04:17, kami diguncang oleh bencana terbesar sejak gempa bumi Erzincan 1939 yang kami alami dalam satu abad terakhir," kata Erdogan di ibu kota Ankara, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pernyataan Erdogan muncul setelah gempa berkekuatan 7,7 melanda pada pukul 04:17 (0117GMT) dan berpusat di distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras selatan. Provinsi Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay, dan Kilis sangat terpengaruh oleh gempa tersebut. "Negara kita sudah mengambil tindakan dengan semua institusinya sejak gempa. Semua sumber daya telah dikerahkan," kata Presiden. Menurutnya, sekitar 9.000 personel tim SAR saat ini sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. “Jumlah ini terus meningkat dengan mereka yang mencapai wilayah itu dari luar," lanjutnya. Dia menambahkan, 10 gubernur lagi telah ditugaskan untuk bekerja dengan gubernur daerah dalam upaya pasca gempa.
Erdogan juga memperingatkan, bahwa orang dan lembaga yang akan pergi ke wilayah tersebut untuk meminta bantuan harus bertindak berkoordinasi dengan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD). "Bantuan selain ini, menyebabkan kebingungan dan mempersulit untuk mencapai tujuan," jelasnya. Erdogan juga meminta bangsa untuk menjadi "satu hati". “Saya harap kita akan meninggalkan hari-hari bencana ini dalam persatuan dan solidaritas sebagai negara dan bangsa," ujarnya. Setelah gempa bumi, belasungkawa mengalir dari seluruh dunia, menyuarakan solidaritas dengan Türkiye. “Kami sudah mulai dihubungi untuk bantuan internasional. Selain tawaran bantuan dari NATO dan Uni Eropa, 45 negara telah menghubungi kami,” kata Erdogan.
Detik-detik Gedung Roboh Akibat Gempa Terekam Siaran Langsung TV, Mirip Serangan Rudal
Seorang kru televisi sedang menyiarkan langsung dari Malatya ketika gempa besar kedua melanda Turki pada Senin pagi (6/2/2023). Gempa berkekuatan 7,5 Skala Richter (SR) terjadi beberapa jam setelah gempa awal berkekuatan 7,8 SR karena puluhan gempa susulan dilaporkan di seluruh wilayah.
Tampak reporter televisi sedang menyiarkan langsung proses evakuasi korban gempa, lalu terjadi guncangan besar dan gedung di dekatnya roboh. Getaran besar saat gedung itu roboh terlihat seperti terkena serangan rudal atau bom. Asap tebal mengepul di sekeliling orang-orang yang berlari karena gedung tersebuh runtuh.
Sementara itu, kengerian diceritakan korban gempa di Suriah. Alaa Nafi di Idib menjelaskan kepada Al Jazeera situasi di barat laut kota setelah gempa besar. “Kami mengalami sesuatu yang sangat mengerikan dan menakutkan. Bangun di tengah malam dan seluruh gedung berguncang adalah perasaan terburuk yang pernah ada,” ujar Nafi. “Itu (gempa bumi) berlangsung beberapa menit tapi rasanya seperti berabad-abad. Melihat orang-orang dengan anak-anak di jalanan menangis dalam cuaca dingin sungguh memilukan,” papar dia.
“Kami semua berkumpul di satu area yang jauh dari semua bangunan. Saya tentu berharap tidak ada yang akan mengalami apa yang kita alami hari ini,” ujar dia. Adapun Vatikan mengatakan Paus Fransiskus “sangat sedih” dengan gempa besar yang melanda Turki dan Suriah. “Yang Mulia Paus Fransiskus sangat sedih mengetahui banyaknya korban jiwa yang disebabkan oleh gempa bumi. … Dia mengirimkan jaminan kedekatan spiritualnya kepada semua yang terkena dampak,” ungkap Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan.
Total Korban Tewas Akibat Gempa Turki dan Suriah Jadi 1.904 Jiwa
ANKARA - Korban tewas akibat gempa di Suriah meningkat menjadi setidaknya 783 orang, menurut pemerintah dan petugas penyelamat di daerah yang dikuasai oposisi. Adapun Turki menyatakan korban tewas akibat gempa bertambah jadi 1.121 orang. Itu artinya, total korban tewas di Suriah dan Turki sebanyak 1.904 jiwa. Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan korban tewas meningkat menjadi 403 orang tewas dan 1.284 terluka di provinsi Aleppo, Latakia, Hama, dan Tartus yang dikuasai pemerintah. Kelompok penyelamat White Helmets, yang beroperasi di daerah yang dikuasai pemberontak, melaporkan lebih dari 380 orang tewas dan lebih dari 1.000 terluka.
Kepala Badan Manajemen Darurat Turki Yunus Sezer menyatakan korban tewas akibat gempa besar di tenggara Turki meningkat menjadi 1.121 orang. "Kami telah menerima data kerusakan 2.834 bangunan. Ada 1.121 warga kami yang tewas," papar dia. “Saat ini tidak ada bahaya tsunami di Turki yang dapat mempengaruhi pantai negara di Mediterania Timur,” ungkap Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), Senin (6/2/2023). "Menyusul gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 Skala Richter (SR) yang terjadi hari ini di Kahramanmaras, Pazarchik dan Elbistan, saat ini tidak ada bahaya tsunami yang akan mempengaruhi pantai kita di Mediterania Timur," ungkap pernyataan AFAD, seperti dikutip dari portal berita lokal.
Korban Tewas Akibat Gempa di Suriah Tembus 560 Jiwa, Kastil Kuno di Turki Roboh
DAMASKUS - Korban tewas di seluruh wilayah Suriah meningkat menjadi 560 orang, menurut pemerintah dan petugas penyelamat di daerah yang dikuasai oposisi. Kantor berita resmi SANA, mengutip Kementerian Kesehatan Suriah, mengatakan 339 orang tewas dan 1.089 orang terluka di daerah yang dikuasai pemerintah di negara yang masih dilanda perang itu. Kelompok penyelamat Helm Putih mengatakan sebanyak 221 orang tewas dan 419 orang terluka di daerah yang dikuasai oposisi. Jumlah korban tewas diperkirakan terus bertambah seiring proses pencarian korban di Suriah dan Turki.
Sementara itu, Kastil Gaziantep yang berasal dari Kekaisaran Het, dan kemudian diperluas di era kekaisaran Romawi, telah rusak akibat gempa. Video yang diposting oleh media lokal menunjukkan bagian dari kastil itu runtuh, dengan beberapa puing dilaporkan berjatuhan ke jalan di bawahnya.