Putin Janji Tak Akan Bunuh Zelensky, Ukraina Tak Percaya
Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett mengungkap bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sudah berjanji kepadanya bahwa dia tidak akan membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Kiev meremehkan pengungkapan Bennett dan menyebutnya sebagai "fiksi". "Klaim Bennett aneh," tulis penasihat senior Zelensky, Mykhailo Podolyak, di Twitter. "Klaim tentang mediasi yang diduga Putin berikan jaminan untuk tidak membunuh [dan] Barat menyela negosiasi yang menjanjikan adalah fiksi," lanjut Podolyak. "Invasi Rusia bukan tentang ekspansi NATO, jaminan keamanan atau sanksi, ini adalah keinginan [tentang Federasi Rusia] untuk menghancurkan [dan] membunuh warga Ukraina," imbuh dia.
Podolyak berkomentar setelah Bennett memberikan rincian perjalanannya ke Moskow untuk bertemu dengan Putin pada Maret tahun lalu. Saat itu, Bennett masih berkuasa sebagai PM Israel. Selama wawancara lima jam dengan Channel 12 yang di-posting di YouTube pada Sabtu malam, Bennett merinci pertemuannya dengan Putin. Bennett mengatakan dia saat itu bertanya kepada Putin tentang apakah dia bermaksud membunuh Zelensky, yang saat itu bersembunyi di sebuah bunker rahasia. “Saya bertanya 'ada apa dengan ini? Apakah Anda berencana untuk membunuh Zelensky?’ Dia berkata, ‘Saya tidak akan membunuh Zelensky’. Saya kemudian berkata kepadanya, 'Saya harus mengerti bahwa Anda memberi saya kata-kata Anda bahwa Anda tidak akan membunuh Zelensky'. Dia berkata 'Saya tidak akan membunuh Zelensky'," papar Bennett.
Bennett kemudian menelepon Zelensky untuk memberi tahu dia tentang janji Putin. "'Dengar, saya keluar dari rapat, dia tidak akan membunuh Anda.'Dia bertanya, 'apakah Anda yakin?' Saya berkata '100 persen dia tidak akan membunuh Anda'," kata Bennett. Bennett mengatakan bahwa selama mediasinya, Putin membatalkan sumpahnya untuk mengusahakan perlucutan senjata Ukraina dan Zelensky berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba tidak percaya dengan janji Presiden Rusia. “Jangan tertipu: dia [Putin] ahli pembohong. Setiap kali dia berjanji untuk tidak melakukan sesuatu, itu sudah menjadi bagian dari rencananya," kata diplomat top Ukraina itu, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (6/2/2023). Kuleba dalam sebuah tweet menambahkan; "Di masa lalu, Putin telah berjanji untuk tidak menduduki Crimea, tidak melanggar perjanjian Minsk, tidak menginvasi Ukraina, namun dia telah melakukan semua hal ini."
AS dan Uni Eropa Ancam Georgia karena Ogah Menghukum Rusia
BRUSSELS - Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Georgia, negara pecahan Uni Soviet. Alasannya, negara itu menolak menghukum Rusia terkait invasinya terhadap Ukraina . Menurut para pejabat Washington dan Brussels, Tbilisi akan dijatuhi sanksi ekonomi jika melanjutkan perjalanan udara dengan Rusia. Padahal, tidak ada pesawat yang terbang antara dua negara pecahan Soviet itu sejak 2019. "Uni Eropa meminta Georgia untuk bergabung dengan sanksi...terhadap Rusia di sektor penerbangan dan untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan upaya untuk menghindari sanksi," kata External Action Service Uni Eropa melalui seorang juru bicaranya kepada situs berita Netgazeti.
"UE mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi pada negara-negara yang berusaha menghindari sanksi terhadap Rusia—termasuk dengan mengizinkan perjalanan udara," lanjut dia, yang dilansir Russia Today, Senin (6/2/2023). Departemen Luar Negeri AS, melalui seorang juru bicaranya, mengatakan langkah yang sama telah diambil. Juru bicara tersebut, kepada Voice of America, mengatakan bahwa perusahaan yang melayani pesawat Rusia di bandara Georgia akan terkena kontrol impor dan ekspor. “Sekarang bukan waktunya untuk meningkatkan keterlibatan dengan Rusia,” kata juru bicara departemen tersebut. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengangkat prospek untuk melanjutkan rute udara antara kedua negara bulan lalu, ketika dia memuji Georgia karena menolak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia setelah operasi militer Moskow di Ukraina. "Fakta bahwa sebuah negara kecil dan pemerintahnya memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa mereka akan dipandu oleh kepentingan mereka sendiri...ini menginspirasi rasa hormat," katanya. Menyambut hubungan perdagangan yang semakin dalam antara Rusia dan Georgia, dia menambahkan: “Saya harap kita juga dapat segera melanjutkan hubungan udara langsung.”
Partai Georgian Dream yang berkuasa di Tbilisi menyambut baik pernyataan Lavrov, di mana ketua partai; Irakli Kobakhidze, menyebut dimulainya kembali penerbangan sebagai langkah "selamat datang" yang akan penting bagi sesama warga dari kedua negara. Namun, presiden Georgia yang pro-Barat, Salome Zurabishvili, menyebut gagasan itu tidak dapat dipahami, dan menuduh Moskow berusaha membuat jarak antara negaranya dan Barat. Brussel, khususnya, memiliki pengaruh atas Georgia, mengingat negara pecahan Soviet itu melamar keanggotaan UE tahun lalu dan sedang menunggu keputusan untuk menerima status kandidat resmi. Rusia secara sepihak menangguhkan hubungan udara dengan Georgia pada 2019, setelah gerombolan nasionalis dan pro-Barat berusaha menyerbu gedung Parlemen negara itu selama pidato anggota Parlemen Rusia Sergey Gavrilov.
Zelensky Akan Ganti Menhan Ukraina Oleksii Reznikov, Ada Apa?
Presiden Volodymyr Zelensky akan mencopot Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Oleksii Reznikov dan digantikan oleh Kepala Direktorat Intelijen Ukraina (GUR) Kyrylo Budanov. David Arakhamia, kepala fraksi Parlemen dari partainya Zelensky, mengumumkan perombakan kabinet itu pada Minggu malam. Menurutnya, Reznikov akan dibebaskan dari tugasnya dan sebagai gantinya diangkat menjadi menteri untuk industri strategis. Perombakan yang direncanakan mengikuti berbagai skandal korupsi dan pengunduran diri pejabat lain, termasuk wakil Reznikov. "Kepala Direktorat Intelijen Ukraina (GUR) Kyrylo Budanov akan memimpin Kementerian Pertahanan, yang sangat logis di masa perang," tulis Arakhamia dalam sebuah sebuah posting Telegram, seperti dikutip Reuters, Senin (6/2/2023).
Kepala fraksi Parlemen yang berkuasa itu tidak memberikan batas waktu perombakan kabinet, tetapi menurut sumber kantor berita RBC-Ukraine, Parlemen diperkirakan akan menyelesaikan perombakan pada sesi berikutnya. Ditanya tentang kabar pencopotannya, Reznikov mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa terserah Presiden Zelensky untuk memutuskan nasibnya."[Saya] siap untuk apa saja,” katanya, menambahkan bahwa hati nuraninya “sangat jelas". Beberapa pejabat senior Ukraina telah mengundurkan diri atau dipecat dalam beberapa pekan terakhir, di mana dugaan skandal korupsi juga memengaruhi Kementerian Pertahanan. Menurut investigasi media Ukraina yang diterbitkan bulan lalu, harga berbagai bahan makanan untuk militer lebih mahal beberapa kali dari harga eceran rata-rata.
Reznikov menolak laporan tersebut, menyatakan bahwa dokumen yang disebutkan dalam investigasi media itu tidak akurat dan beberapa harga akhirnya dinaikkan karena "kesalahan teknis". Namun, Wakil Menteri Pertahanan Vyacheslav Shapovalov, yang bertanggung jawab atas logistik, tetap saja diberhentikan pada 24 Januari.
Situasi tersebut juga mengancam Reznikov, salah satu wajah paling menonjol di aparat pertahanan Ukraina, tetapi komite profil Verkhovna Rada Ukraina memutuskan untuk mempertahankannya pada saat itu. Arakhamia mengeklaim pada hari Minggu bahwa Reznikov tetap menjadi kandidat paling logis untuk memimpin kementerian industri strategis, mengingat keahliannya dalam mengamankan bantuan militer Barat pada pertemuan Ramstein dan mengarahkan aliran persenjataan yang tak ada habisnya untuk tentara Ukraina. Pejabat tinggi intelijen militer Kiev, Budanov, dipilih untuk menjadi kepala pertahanan yang baru, telah terkenal karena ancaman terselubungnya yang berulang kali terhadap wilayah Rusia, sambil menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal tanggung jawab Ukraina atas serangan sebelumnya di dalam wilayah Rusia. Kembali pada bulan Oktober, Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia menyebut Budanov sebagai tersangka dalang di balik serangan bom mobil di Jembatan Crimea yang menewaskan tiga